Pelanggan
Belanja
DIF Shop
Hubungi
Saldo
pembayaran
cek ongkir
cek kode pos
                                              
  Produk Jasa                            

  Infomasi Untukmu   Produk Makanan                    

  Top-Up & B.Tagihan                                 
  Kategori

Orang Tua kita



tiba-tiba teringat dengan pesan yang di sampaikan oleh dosen kemarin. Mungkin kalian akan berfikir bahwa itu pasti tugas atau hal-hal lainnya yang berkaitan dengan perkuliahan. Akan tetapi sebenarnya bukan, melainkan pesan moral yang dapat kita terapkan salam keseharian kita.  Sejujurnya saya sendiri salut dengan ini dosen. Disamping fokus terhadap mata kuliah yang diajarkan, di sela-sela proses pembelajaran beliau senantiasa memberikan pesan-pesan moral kepada mahasiswa yang di ajarnya. Tentunya pesan itu bersumber dari apa yang di alaminya sendiri. Dan kita sebagai mahasiswa sangat dapat mengambil hikmah dari apa yang disampaikannya itu. Baik sebenarnya disini saya hanya membagikan atau menyempaikan sedikit tentang apa yang disampaikan oleh dosen saya tersebut.

....................................

Terkadang kita sebagai anak mengalami problem atau masalah dengan orang tua yang terkadang membuat kita jengkel ataupun merasa kesal terhadap sikap orang tua kita yang sangat tidak memahami bagaiamana kepribadian diri kita ataupun segala yang kita inginkan. Disini orang tua pasti memiliki karakter yang berbeda-beda. Terkadang ada orang tua yang memiliki karakter keras atau sangat tegas, ada yang pengertian, ada yang sangat memanjakan anaknya, ada yang betul-betul sangat perhatian, ada yang sering menekan, dan masih banyak lagi dan kalian pasti bisa menilai karakter orang tua kalian masing-masing.
Akan tetapi bagaiamanapun itu kita sebagai seorang anak haruslah tetap menghargai kedua orang tua kita meskipun bagaimana orangnya mau orang tua kita sering membuat kita kesal, emosian, merasa tidak dipercayai, tidak dimengerti, tidak diperhatikan, dan masih banyak lagi sesuai pengalaman kalian atau apa yang kalian rasakan. Sebenarnya setiap orang tua itu yang namanya anaknya tentunya perhatiannya tidak akan pernah lepas meskipun ia keras dan sering marah pada kita. Setiap orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya akan tetapi cara setiap orang tua pasti berbeda-beda.
Bagi kalian yang sering mengeluh karena sering dimarahi atau dikerasi sepatutnya kita bersyukur karena orang tua kita masih memerhatikan kita. Bagaimana jika orang tua tidak memerhatikan lagi tentu saja rasanya akan semakin sakit lagi. Sebenarnya kita sebagai seorang anak tidak boleh melihat sebelah mata orang tua kita. Disisi lain kita harus melihat perjuangan kita mulai dari kita masih dalam kandungannya, kemudian lahir kita di besarkan dengan penuh kasih sayang.

....................................

Ada sebuah kisah nyata yang akan saya ceritakan ini tidak lain saya dengarkan dari dosen saya tersebut
suatu waktu ada seorang mahasiswa yang bernama Usman. Disetiap semester yang selalu ke kampus untuk membayar uang SPP nya ialah bapaknya. Mulai dari semester pertama hingga selesai perkuliahan bapak beliau yang selalunya datang kekampus untuk membayar uang semester. Usman tidak pernah sedikitpun mengurusi hal tersebut. Hingga suatu hari sebelum skripsi terdapat nilai matakuliah yang masih belum tuntas dan dosen saya disinilah yang mengajarnya untuk mata kuliah tersebut. Akhirnya dia bersama dengan bapak beliau datang mengahadap ke dosen saya.

Bapak Usman : “Ibu bagamaina dengan nilai anak saya? Saya harap ibu memberikan cara agar nilai anak saya itu bisa tuntas karena ini saat terakhir saya untuk mengurusi perkuliahan anak saya dimana tidak lama lagi ia akan selesai!”
Dosen : “  silahkan suruh anak bapak mengahadap kepada saya “
Akhirnya Usman mengahadap kepada dosen
Dosen : “ Usman mengapa semua urusan perkuliahanmu semua yang urusi itu adalah bapak kamu ? kenapa bukan kamu sendiri ?”
Usman : “ begini bu sejujurnya saya tidak merasa tidak dipercayai oleh bapak saya. Dia selalunya menganggap saya anak kecil. Dia selalu menganggap saya tidak bisa mengurusi segala hal !” ( berkata dengan penuh amarah )
Dosen : “seharusnya kamu bersyukur karena orang tuamu sangat perhatian denganmu. Mungkin diluar sana banyak yang meninginkan karakter orang tua seperti bapak kamu yang sangat perhatian. Mungkin sekarang kamu masih bisa emosi dan kesal dengannya akan tetapi jika bapak kamu sudah tidak ada  disitulah kamu akan sangat merasa kehilangan”

Akhirnya esok harinya bapak Usman meninggal  secara mendadak ketika shalat subuh. Usman menangis tak tertahan melihat kepergian bapaknya. Ia pun menyadari dan sangat menyesal terhadap sikapnya kepada orang tuanya. Ia ingin meminta maaf tapi sudah tidak sempat lagi dikarenakan bapaknya sudah tiada. Pas waktu kematian orang tuanya seorang tukang jahit datang membawa jas untuk Usman. Ternyata sebelum kepergian bapaknya, beliau sudah mempersiapkan dan mengurusi jas Usman yang akan dia gunakan untuk ujian skripisi. Rasa sedih dan penyesalan tak tertahan yang dirasakan oleh Usman.

.........................................

Itulah pesan moral yang saya sampaiakan kepada kalian. Semoga kalian dapat mengambil sebuah pelajaran.  Kita sebagai generasi muda marilah tetap menghargai orang tua kita. Karena merekalah kita ada sekarang ini.


No comments:

Post a Comment